TUGAS MANDIRI
MATA KULIAH :BELAJAR
JARAK JAUH
OLEH:
SRI GUSNI
NIM : 1109877
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
KERJASAMA UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
E-learning atau
pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di
Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer
(computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Perkembangan
e-learning mulai bermunculan dari tahun ke tahun hingga pada tahun 1997 muncul LMS (Learning Management System).
Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi
dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat
mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah
halangan lagi.Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk
mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara
standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC
(Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. Dan
akhirnya pada tahun 1999 sebagai muncullah aplikasi E-learning berbasis Web.
Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara
total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya.
LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar.
Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta
penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar,
dan berukuran kecil.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam pembahasan ini
terdapat beberapa batasan ruang lingkup yaitu :
1. Pengertian
e-learning
2. Pengertian e-library
3. Pengertian e-book
4. Karakteristik
e-learning
5. Kelebihan e-learning
6. Kekurangan
e-learning
7. Teknologi pendukung
e-learning
8. Fitur e-learning
9. Aspek penting
e-learning
10. Tujuan e-learning
11. Kelebihan e-book
12. Kekurangan e-book
13. Format e-book
1.3 Tujuan
Pembahasan mengenai
e-learning dalam universitas Bina Nusantara adalah sebagai berikut :
· Menjelaskan
pengertian e-learning
· Menjelaskan
pengertian e-library
· Menjelaskan
pengertian e-book
· Memperkenalkan
karakteristik e-learning
· Mencari kelebihan
e-learning
· Mencari kekurangan
e-learning
· Menjelaskan teknologi
pendukung e-learning
· Menjelaskan fitur
e-learning
· Menjelaskan aspek
penting dalam e-learning
· Menjelaskan tujuan
e-learning
· Mencari kelebihan
e-book
· Mencari kekurangan
e-book
· Mencari berbagai
format e-book
1.4 Manfaat
Manfaat yang dicapai
dalam pembahasan mengenai e-learning dan e-library pada perpusatakaan di
universitas Bina Nusantara adalah sebagai berikut :
· Mengenal e-learning
secara umum
· Mengenal tentang
e-library
· Menambah pengetahuan
tentang e-book
· Mengenal
karakteristik e-learning
· Menemukan kelebihan
e-learning
· Menemukan kekurangan
e-learning
· Mengetahui teknologi
pendukung e-learning
· Mengetahui fitur
e-learning
· Mengetahui aspek
penting dalam e-learning
· Menemukan tujuan
e-learning
· Menemukan kelebihan
e-book
· Menemukan kekurangan
e-book
· Menemukan berbagai
format e-book
1.5 Metodologi
Beberapa metode yang
digunakan dalam pembahasan mengenai e-learning adalah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah
metode yang dilakukan dengan mencari sumber-sumber tertulis yang berhubungan
dengan e-learning dan e-library.
2. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan
adalah metode penelitian yang langsung dilakukan di tempat yang akan menjadi
objek penelitian.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
E-learning
E-learning merupakan
dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu
duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang
guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program studi atau program pendidikan.Menurut Harefa (2000,p95), pendidikan,
kata Latin untuk mendidik adalah educare yang berasal dari e-ducare yang
berarti menggiring ke luar. Jadi educare dapat diartikan usaha pemuliaan. Jadi
pemuliaan manusia atau pembentukan manusia. Maka proses pendidikan sebagai
proses informal. Tidak ada pendidikan formal karena itu tidak mungkin. Seluruh
proses pemuliaan, ialah pembentukan moral manusia muda hanya mungkin lewat
interaksi informal antara dia dan lingkungan hidup manusia muda itu.
Menurut Anonim (2009)
E-learning merupakan sistem pembelajaran berbasis elektronis yang memanfaatkan
jaringan seperti LAN, WAN, atau internet untuk memungkinkan pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh, seperti CBT (Computer Based Training) atau WBT (Web
Based Training). E-learning dapat juga digunakan sebagai sistem stand -alone
untuk menampilkan data maupun aktifitas interaktif berbasis komputer lainnya.
Sebagai sebuah sistem pembelajaran, e-learning dapat mengendalikan berbagai
macam aktifitas pembelajaran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan evaluasi. Program-program pelatihan juga dapat didesain secara
lebih efisien dan efektif.
2.2 Pengertian
E-library
Menurut Anonim (2009)
Konsep e-library adalah sebuah perpustakaan digital yang ada dalam website
chickaholic dengan menyediakan link buku elektronik (e-book) yang dapat
didownload pengunjung dengan gratis, buku yang telah didownload tersebut dapat
/ bebas disebarluaskan kembali dengan tidak mengubah materi yang ada dan
menghilangkan sumber penulisnya. Menurut Anonim (2009) Perpustakaan elektronik
atau juga dikenal dengan perpustakaan maya atau electronic library adalah
sebuah system informasi yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software), pengelolaan, pelayanan serta penyediaan (akses)
informasinya dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronis yang berupa
computer. Dalam perpustakaan elektronik, bahan-bahan pustaka tidak hadir dalam
bentuk fisik (disebut maya) yang umumnya ada dalam perpustakaan konvensional.
Perpustakaan elektronik merupakan provider atau penyedia informasi, transaksi
atau layanan informasinya bersifat elektronik, serta menyediakan bahan-bahan
pustaka (item) selain dalam bentuk data elektronik juga dalam bentuk yang lain
seperti yang umumnya ada dalam perpustakaan konvensional.
2.3 Pengertian E-book
Menurut Anonim (2009)
E-book adalah singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik. E-book tidak
lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui
komputer. E-book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa
pdf (portable document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader
atau sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format htm, yang dapat dibuka
dengan browsing atau internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk
format exe. Menurut Anonim (2009) eBook adalah kependekan electronic book atau
dalam bahasa Indonesia artinya buku elektronik yaitu file digital yang mirip
dengan buku cetak biasa. Hingga saat ini membaca ebook dengan menggunakan
computer atau laptop. eBook biasanya diterbitkan dengan salah satu dari dua cara
seperti di bawah ini:
· Buku yang telah dicetak pada kertas kemudian
diubah menjadi format ebook. Dengan semakin populernya ebook reader maka
semakin banyak buku cetak yang juga diterbitkan dan dijual dalam format digital
(ebook).
· Book yang memang dibuat oleh individu untuk
keperluan pribadi maupun untuk tujuan komersial. Sejak pengguna internet
berkembang dengan pesat maka banyak orang yang berbagi pengetahuan dengan
menggunakan ebook. Kelebihan utama dari ebook adalah kita bisa membaca
pengetahuan dari orang-orang yang tidak memiliki akses untuk menerbitkan
pengetahuannya dalam bentuk buku cetak.
2.4 Komponen E-learning
Menurut Anonim (2009)
E-learning yang terintegrasi mempunyai komponen-komponen berikut ini :
§ Learning Management
System (LMS)
LMS merupakan platform
untuk pengembangan e-learning, karena mempunyai banyak fungsi yang tidak
terbatas hanya pada distribusi materi pembelajaran, tetapi juga dalam hal
manajemen dan evaluasi hasil-hasil pembelajaran.
Fitur LMS :
· Manajemen siswa dan
kompetensi
· Manajemen dan
distribusi materi/content
· Manajemen sumber daya
(fasilitas, instruktur, dll)
· Manajemen program
· Manajemen data
· Anggaran
§ Knowledge Management
System (KMS)
KMS digunakan untuk
merekam dan menyimpan knowledge, baik formal maupun berdasarkan pengalaman, ke
dalam bentuk digital untuk memudahkan
akses bagi para pengguna tergantung tingkat otorisasi masing-masing.
Fitur KMS :
· Data collection
· Data digitalization
· Indexing and
knowledge sharing
§ Learning Content
Management System (LCMS)
LCMS memungkinkan
trainer, dosen, dan instruktur untuk membuat dan mengembangkan
materi/e-learning content sendiri dengan mudah, walaupun mereka tidak menguasai
pemrograman komputer.
Fitur :
· Template outline
kursus/mata pelajaran/mata kuliah
· Manajemen gambar,
animasi, dan konten audio-video
· Kustomisasi konten :
kursus, test, simulasi
· Manajemen obyek
pembelajaran
§ Electronic Library
(E-Library)
E-Library merupakan
layanan IT terintegrasi untuk manajemen perpustakaan digital (digital library).
LEN menyediakan e-library yang fleksibel dan customised sesuai kebutuhan
pengguna.
§ Mobile Learning
Mobile learning
menambah kegunaan sistem e-learning. Mobile learning meliputi konten, sarana
pengembangan konten (mobile learning author), dan mobile device tracking
system.
§ E-Content Development
E-Content merupakan
bagian penting dari proses e-learning yang memainkan peranan utama. E-content
memungkinkan pengguna untuk mengembangkan konten yang secara visual menarik dan
interaktif. Media E-content dapat berupa format CD (stand alone) maupun format
standar e-content seperti SCROM and AICC.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik
E-learning
Karakteristik
e-learning, antara lain:
§ Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di
mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
protokoler.
§ Memanfaatkan keunggulan komputer (digital
media dan computer networks).
§ Menggunakan bahan pelajaran yang bersifat
mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses
oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan
memerlukannya.
§ Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum,
hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi
pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
3.2 Fungsi Pembelajaran
Elektronik
Dengan e-learning,
peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas
untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga
dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat
biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
E-learning cocok untuk
pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran yang fleksibel , tetapi dapat juga
digunakan di conjunction dengan face-to-face mengajar , dengan menggunakan
campuran antara e-learning dan face-to-face atau secara langsung. E-Learning
dipelopori oleh Bernard Luskin memperdebatkan yang ” E ” harus memahami
mempunyai lebar jika maksud e-Learning berhasil . Luskin kata yang ” e ” harus
ditafsirkan ke berarti menggairahkan , giat , antusias , emosional , diperluas
, ulung , dan pendidikan di penambahan untuk ” elektronik ” yang penafsiran
nasional tradisionil. Penafsiran luas ini membolehkan untuk aplikasi pada abad
ke 21 dan membawa pembelajaran dan psikologi media ke dalam persamaan.
Terutama di pendidikan
tinggi , cenderung terjadi peningkatan untuk membuat virtual lingkungan belajar
( VLE ) ( yang mana sekali-sekali mengkombinasikan dengan sistim informasi
manajemen ( MSI ) untuk membuat lingkungan pembelajaran yang teratur ) yang
mana semua aspek jalan terus ditangani pemakai konsisten standar yang menghubungkan
semua institusi .
Jumlah pertumbuhan
universitas/ perguruan tinggi fisik , hampir menyerupai perguruan tinggi yang
online-only (hanya menggunakan e-learning), mulai menawarkan kumpulan yang
terpilih derajat akademikus dan melalui program sertifikat internet pada
cakupan lebar level dan di cakupan lebar disiplin . Pada saat beberapa program
memerlukan siswa untuk hadir di kampus dan menghadiri kelas atau pertemuan,
banyak program secara online sepenuhnya telah dikirimkan.
Sebagai tambahan ,
beberapa jasa pendukung seperti penawaran dan pendaftaran online mahasiswa,
e-counseling, pembelian buku pelajaran online , pemerintahan siswa dan surat
kabar siswa
Terdapat 3 (tiga)
fungsi pembelajaran elektronik (e-learning dengan media elektronik) terhadap
kegiatan pembelajaran, yaitu :
a. Suplemen (Tambahan)
Dikatakan berfungsi
sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih,
apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal
ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi
pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
b. Komplemen (Pelengkap)
Dikatakan berfungsi
sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik
diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik
(Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik
diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi
peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
Materi pembelajaran
elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang
dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan
instruktur secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk
mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan
untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta
didik terhadap materi pelajaran yang disajikan oleh instruktur. Dikatakan
sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan
memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur secara tatap muka di kelas
(slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar
peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan
instruktur.
c. Substitusi (Pengganti)
Beberapa institusi di
negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran
kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel
mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain
sehari-hari peserta didik.
Ada 3 alternatif model
kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
1. Sepenuhnya secara
tatap muka (konvensional),
2. Sebagian secara
tatap muka dan sebagian lagi melalui internet
3. Sepenuhnya melalui
internet.
3.3 Kelebihan
E-learning
Berikut adalah beberapa
kelebihan dari pembelajaran elektronik atau e- learning:
§ Mempersingkat waktu pembelajaran
Dengan adanya
e-learning, murid tidak perlu masuk di ruang kelas dan menghabiskan waktu
perjalanan dari rumah ke tempat belajar.
§ Membuat biaya studi lebih ekonomis
Dengan e-learning,
biaya yang harus dikeluarkan lebih sedikit karena menghemat biaya gedung, biaya
listrik, biaya peralatan-peralatan yang harus digunakan. Dengan demikian, biaya
studi akan menjadi lebih murah dan ekonomis.
§ Mempermudah interaksi antara peserta didik
dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama
peserta didik. Dengan e-learning maka peserta didik dapat melihat dan mencari
bahan pelajaran setiap waktu diperlukan. Selain itu, peserta didik dan
dosen/guru/instruktur dapat online selama mereka ingin. Jadi, dengan e-learning
peserta didik dapat terus belajar selama mereka mau.
§ Pengalaman pribadi dalam belajar : pilihan
untuk mandiri dalam belajar menjadikan siswa untuk berusaha melangkah maju,
memilih sendiri peralatan yang digunakan untuk penyampaian belajar mengajar,
mengumpulkan bahanbahan sesuai dengan kebutuhan.
§ Mudah dicapai: pemakai dapat dengan mudah
menggunakan aplikasi e-Learning dimanapun juga selama mereka terhubung ke
internet. e-Learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para pelajar tanpa
dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
§ Kemampuan bertanggung jawab : Kenaikan
tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis
sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung
jawab terhadap kewajiban mereka masing- masing di dalam proses belajar
mengajar.
§ Merangsang daya kreatifitas berpikir siswa.
Dengan adanya e-learning daya kreatifitas berpikir mahasiswa lebih terangsang
karena siswa harus mampu mencari sendiri bahan yang harus dipelajari dan harus
memiliki kemauan sendiri dalam belajar.
3.4 Kekurangan
E-learning
Selain kelebihan, e-learning
juga memiliki kekurangan-kekurangan, yaitu :
· Dalam e-learning, faktor kehadiran guru
atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini
disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan
elektronik yang dirancang oleh “contents writer”, designer e-learning dan
pemrogram komputer.
· Guru banyak yang belum siap menggunakan
metode e-learning dan masih mengajar menggunakan metode ceramah serta belum
terampil menggunakan fasilitas seperti video dan komputer.
· Kecenderungan mengabaikan aspek akademik
atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial
· Proses belajar mengajar cenderung ke arah
pelatihan daripada pendidikan.
· Berubahnya peran pengajar dari yang semula
menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui
teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and
Technology).
· Tidak semua tempat tersedia fasilitas
internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik,
telepon ataupun komputer).
· Masih ada banyak orang yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang sedikit tentang internet.
3.5 Teknologi Pendukung
E-Learning
Dalam prakteknya
e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu e-learning dikenal istilah:
computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan
komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang
menggunakan alat bantu utama komputer.
Teknologi pembelajaran
terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan Technology based
web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio
Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video
Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
Sedangkan teknologi
based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin
board, Internet, e-mail, tele-collaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran
sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang
dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga
sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan
agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi
e-learning ini.
Di antara banyak
fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar
internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing
List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web
(WWW)”.
Sedangkan Rosenberg
(2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu :
· Pertama, e-learning bersifat jaringan, yang
membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,
mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.
· Kedua, e-learning dikirimkan kepada pengguna
melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet.
· Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan
pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma
tradisional dalam pelatihan.
Ada beberapa alternatif
paradigma pendidikan melalui internet ini yang salahsatunya adalah system
“dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000). Paradigma ini dapat
mengitegrasikan beberapa system seperti:
· Pertama, paradigma virtual teacher
resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas,
sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena
peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh system
belajar tersebut.
· Kedua, virtual school system, yang dapat
membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang
tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa
tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja,
dan darimana saja.
· Ketiga, paradigma cyber educational
resources system, atau dot com learning resources system. Merupakan pedukung
kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal
elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
3.6 Fitur E-learning
E-learning memiliki
fitur-fitur sebagai berikut :
· Konten yang relevan dengan tujuan
belajar
· Menggunakan metode instruksional seperti
contoh dan praktek untuk membantu belajar.
· Menggunakan elemen media seperti kalimat
dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar.
· Pembelajaran dapat secara langsung
dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu (asynchronous)
· Membangun wawasan dan teknik baru yang
dihubungkan dengan tujuan belajar.
3.7 Aspek Penting dalam
E-learning
Aspek-aspek penting
dalam e-learning meliputi :
1. E-learning menciptakan solusi belajar
formal dan informal. Salah satu kesalahan berpikir tentang e-learning adalah
e-learning hanya menciptakan sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk
kursus. Namun faktanya adalah saat ini 80% pembelajaran didapat secara
informal. Banyak orang saat beraktivitas sehari-hari dan menghadapi suatu
masalah membutuhkan solusi secepatnya. Dalam hal ini, e-learning haruslah
memiliki karakteristik berikut:
a. just in time –tersedia untuk pengguna
ketika mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya.
b. on-demand – tersedia setiap saat.
c. bite-sized – tersedia dalam ukuran yang
kecil agar dapat digunakan secara cepat.
2. E-learning menyediakan akses ke berbagai
macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia. Kesalahan lainnya
dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat konten saja.
Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitas sosial. E-learning menyediakan
pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online pengguna e-learning.
Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmu antara sesama pengguna
e-learning.
3. E-learning mendukung sekelompok orang atau
grup untuk belajar bersama. E-learning bukan aktivitas individu saja, tetapi
juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, baik untuk
berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah komunitas
online yang dapat dilakukan secara langsung (synchronous) atau tidak langsung
(asynchronous).
4. E-learning membawa pembelajaran kepada
pelajar bukan pelajar ke pembelajaran. Bentuk pembelajaran tradisional bahwa
pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan
Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning (Knight, 2005, p. 11).
3.8 Tujuan E-learning
Pembelajaran E-Learning
biasanya dirancang untuk membantu siswa melalui informasi atau untuk membantu
siswa melakukan tugas yang spesifik. Informasi berbasis e-learning berisi
informasi yang komunikatif kepada siswa. Contohnya meliputi isi yang
mendistribusikan sejarah atau fakta yang berhubungan dengan jasa, perusahaan,
atau produk. Dalam isi berbasis informasi, tidak ada keahlian yang spesifik
untuk dipelajari. Dalam isi berbasis pelaksanaan, pelajaran tersebut membangun
keahlian yang procedural, yang mana siswa diharapkan untuk meningkatkan
keahlian.
Computer Based
learning, terkadang disingkat menjadi CBL, mengacu pada kegunaan dari computer
sebagai komponen kunci dari lingkungan pendidikan. Ketika ini bisa diarahkan
pada pemakaian computer di ruang kelas, syarat tersebut secara umum mengacu
pada lingkungan terstruktur dimana komputer digunakan untuk tujuan mengajar.
Konsep tersebut umumnya jelas pada kegunaan computer dimana pembelajaran adalah
sedikitnya memiliki hubungan dengan pengalaman.
Layanan Computer-based
training (CBT) adalah dimana seorang siswa belajar dengan melaksanakan program
latihan special di computer dihubungkan dengan pekerjaan mereka. CBT khususnya
efektif untuk melatih orang untuk menggunakan aplikasi computer karena program
CBT dapat berintegrasi dengan aplikasi sehingga siswa dapat berlatih
menggunakan aplikasi pada saat belajar.
Sejarahnya, pertumbuhan
CBT telah terhambat oleh keperluan akan sumber daya yang sangat besar yakni
human resource untuk membuat program CBT dan sumber daya hardware yang
dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut. Bagaimanapun, perkembangan dalam
kekuatan penghitungan computer dan khususnya pertumbuhan rata-rata dari
peralatan komputer dengan CD-ROM, membuat CBT menjadi pilihan yang lebih bagus
bagi perusahaan dan individual.
Banyak aplikasi
computer sekarang sudah dilengkapi dengan bentuk sederhana dari CBT, biasanya
disebut sebagai tutorial.Web based training(WBT) adalah jenis latihan yang sama
dengan CBT. Walaupun WBT dikirim melalui internet menggunakan web browser. Web
based training sering dilengkap dengan metode interaktif seperti papan
bulletin, ruangan chat, pesan singkat, videoconferencing, dan ruang diskusi.
Web Based training
biasanya berupa pembelajaran sendiri melalui beberapa sistem yang
memperbolehkan untuk latihan dan evaluasi secara online pada waktu yang
spesifik.
Computer-supported
collaborative learning(CSCL) adalah salah satu dari inovasi yang menjanjikan
untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran dengan bantuan informasi modern
dan teknologi komunikasi. Kolaborasi atau pembelajaran kelompok mengacu pada
metode instruksi dimana dari seorang siswa dianjurkan atau diperlukan untuk
bekerja sama dalam tugas pembelajaran. Hal itu secara luas disetujuin untuk
membedakan pembelajaran kolaborasi dari model tradisional ’direct transfer’
dimana instruksi berasumsi menjadi distributor pengetahuan dan keahlian.
3.9 Kelebihan E-book
Secara fisik, e-book
membutuhkan bahan dan ruang yang lebih sedikit daripada buku cetak
konvensional. Bayangkan saja, dalam format teks, sekitar 500 judul buku bisa
disimpan dalam satu keping cd atau dalam satu book reader yang ringan dan
portable.
Padahal, dalam format
buku cetak konvensional, 500 judul buku setara dengan koleksi dalam beberapa
rak. Dengan kata lain, e-book bisa berfungsi sebagai perpustakaan online yang
siap menyediakan buku dimana saja dan kapan saja. Para pecinta buku bisa
mengoleksi buku sebanyak mungkin tanpa harus repot memikirkan tempa yang luas
karena yang dibutuhkan hanyakalh beberapa keping cd, dvd, pda, atau book reader
yang cukup disimpan dalam laci meja belajar. Inilah salah satu kelebihan e-book.
Terkait dengan
kebutuhan ruangnya yang kecil, e-book dapat ditawarkan dengan tak terbatas
tanpa tanggal “out of print”. Hal ini memungkinkan para pengarang terus
mendapatkan royalti secara tak terbatas dan memungkinkan para pembaca menemukan
buku-buku lama.
Saat membaca buku
cetak, tanpa sadar kita memegang buku dalam kondisi tangan kotor atau
berminyak. Akibatnya, buku jadi kotor dan berminyak. Atau bisa juga karena buku
terlalu sering dibaca, buku pun jadi rusak, lecek, dan terlipat-lipat. Pada
e-book, hal semacam itu tidak akan terjadi. E-book relatif lebih naman untuk
dipegang karena tidak perlu melipat seperti kertas. Jika kita capek membaca,
e-book bisa ditutup tanpa harus menghentikan proses pembacaan karena e-book
bisa dibaca menggunakan handsfree. Dijamin, halaman demi halaman pada e-book
tidak akan rusak atau lecek, meski puluhan kali dibaca, atau ternoda karena
tangan berminyak.
Dari sisi produksi,
biaya yang dibutuhkan untuk mereproduksi satu e-book lebih murah daripada buku
konvensional. Penyalinan bisa dibuat dengan instan dan seketika dalam jumlah
besar sesuai keinginan. Hal ini membuat kemudahan dalam melakukan back-up. Dari
sisi kepentingan penerbit, kemudahan membagikan e-text mengandung arti bahwa
e-book bisa digunakan untuk merangsang penjualan lebih tinggi dari salinan buku
yang dicetak
Berbeda dengan buku
cetak konvensional, e-book memungkinkan pembacanya bukan saja bisa dengan mudah
melakukan pencarian teks atau frase, tetapi proses pencarian berlangsung secara
otomatis. Bahkan, mlalui fasilitas hyperlinks, pembaca e-book bisa mengecek
berbagai referensi. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, e-book bisa menjadi
pilihan format sempurna untuk berbagai pekerjaan yang mengandalkan kemampuan
pencarian seperti kamus, acuan kerja, dan berbagai jenis text book.
Penggunaan e-book
reader pada pembacaan e-book di komputer, bukan sekadar pembaca text file.
Sebab, software e-book mempunyai kelebihan lain yang kerap dilakukan pembaca
manual pada umumnya, seperti bookmarking, memberikan anotasi, bahkan highlight
dengan stabilo Selain itu, penggabungan multimedia seperti audio books dan
animasi juga bisa diintegrasikan ke e-book.
Dari sisi lingkungan,
e-book dianggap lebih rama lingkungan. Meski membutuhkan energi listrik untuk
membacanya, produksi e-book tidak membutuhkan kertas, tinta, dan bahan lain
yang biasa digunakan dalam produksi buku cetak. Penggunaan kertas yang terus
meningkat dianggap punya andil dalam mempercepat rusaknya lingkungan karena
bahan baku kertas adalah pohon.
3.10 Kekurangan E-book
Selain memiliki
kelebihan, e-book juga memiliki kekurangan, yaitu :
· Risiko hilangnya
data. Kemungkinan ini terbuka jika media penyimpanannya rusak atau terkena
virus.
· Mayoritas orang masih
merasa lebih nyaman membaca dengan membuka
lembaran-lembaran buku.
Mereka merasa cepat lelah dan repot kalau harus membaca di depan monitor
· Standar yang berbeda
dari eBook. Banyaknya format data memerlukan kesiapan software reader-nya, yang
belum tentu dimiliki semua orang
· Keterbatasan bahasa.
Masih minimnya eBook berbahasa Indonesia, terutama yang berisi tutorial
teknologi terbaru. Rata-rata masih dalam bahasa asing. Biasanya, untuk terbitan
dengan isi istimewa berstatus tidak gratis alias berbayar.
3.11 Format E-book
Secara garis besar
ebook bisa diketegorikan ke dalam dua macam, yakni yang bisa dibuka di semua
komputer dan yang tidak. Masing-masing tentunya memiliki keunggulan dan
kelemahan tersendiri.
Adapun format ebook
adalah sbb :
1. Plain Text merupakan format yang paling
universal untuk dokumen di dunia komputer. Format Plain Text sudah dikenal
sejak tiga puluh tahun yang lalu. Sangat sederhana, tidak ada model huruf
tebal, miring, kapital, kecil, dsb. Dan tidak mempunyai fasilitas enkripsi, so
sangat cocok untuk eBook gratis.
2. HTML (Hypertext Mark-up Language)
Untuk membacanya
dibutuhkan aplikasi browser. Biasanya, pengguna memilih Internet explorer,
Mozilla, FireFox, Opera, dan lainnya. Membuatnya cukup mudah, cukup dengan
frontpage, dreamweaver, atau bisa juga dengan notepad.
3. DOC dan RTF (Rich Text Format)
Format DOC merupakan
standar word processor yang digunakan di seluruh dunia. Begitu juga dengan RTF,
bisa dibuka di mana pun, baik oleh aplikasi Microsoft atau Opensource.
4. DVI (DeVice Independent)
Format .dvi adalah keluaran dari TeX dan LaTeX document processor.
Format ini dikembangkan oleh Donald E Knuth dari Stanford University tahun
1977. Populer di kalangan perguruan tinggi dan lembaga penelitian. File yang
dihasilkan relatif kecil sehingga sangat cocok digunakan untuk distribusi
jurnal, makalah, tesis, dan technical report karena format ini memiliki
fasilitas grafik terbatas. Jika menambahkan grafik, biasanya menyertakan file
ilustrasi dalam format PostScript(.ps). Situs www.ctan.org menyediakan semua
informasi tentang LaTeX.
Perkembangan terakhir,
kalangan perguruan tinggi sudah beralih ke .pdf untuk distribusi produk ilmu
mereka. Format di atas hanya digunakan untuk mengirim ke lembaga atau institusi
penelitian yang lain.
5. PDF (Portable File Document)
Format .pdf termasuk
yang paling aman dan paling banyak digunakan untuk distribusi dokumen digital.
Dikeluarkan oleh Adobe System yang merupakan perusahaan terunggul dalam desktop
publishing. Aplikasi Adobe Acrobat Reader harus tersedia untuk membaca format
pdf. Membuat file .pdf juga cukup mudah, tinggal buka dokumen yang telah
disiapkan kemudian lakukan print ke dalam printer pdf yang telah terinstall. Namun,
kerugian format ini adalah ukuran yang dihasilkan kadang-kadang besar dan jika
font yang dipakai tidak tersedia, tampak tidak enak di mata. PDF merupakan
salah satu format dokumen yang cukup populer. Dengan format PDF Anda dapat
membuat file yang berisi teks dan image, membuat link (baik internal maupun
eksternal), serta dapat menambahkan bookmark pada dokumen tersebut, tersedia
fasilitas keamanan password terhadap aksi-aksi yang akan dilakukan terhadap
dokumen, seperti meng-copy, cetak, edit dsb.
6. Compiled HTML Help File (CHM)
Terkenal dengan sebutan
format CHM. Banyak sekali buku-buku elektronik yang memakai format ini. Sebagai
turunan HTML, format CHM mampu menyimpan banyak halaman beserta link-link-nya
dalam satu file saja. CHM mampu mengatur halaman seperti layaknya sebuah buku.
Mengatur penempatan setiap bab dan navigasi yang nyaman. Menyediakan juga
fasilitas daftar isi, pencarian, dan favorit. Kita hanya dituntut menyediakan
aplikasi Internet Explorer minimal versi 4.0
7. Format lain
Selain format-format di
atas, masih banyak tipe lain, seperti XML (Extensible Markup Language), SGML
(Standard Generalized Markup Language), EXE (.exe), format LIT dari Microsoft
dan Palm yang diperuntukkan bagi PocketPC dan Palm.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
E-learning adalah cara
baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi
logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-library adalah
salah satu cara dalam melakukan e-learning. E-library dapat juga disebut
perpustakaan elektronik. Sedangkan E-book adalah singkatan dari Electronic Book
atau buku elektronik. E-book tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat
dibuka secara elektronis melalui komputer.
E-learning sangat
berguna bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu. E-learning membuka peluang
bagi semua orang untuk belajar dimanapun mereka berada. Jadi, waktu dan tempat
sudah bukan hambatan lagi bagi pelajar untuk belajar. Mereka dapat belajar
dimanapun mereka mau dan kapanpun mereka ingin belajar. Biaya yang dibutuhkan
untuk mereproduksi satu e-book lebih murah daripada buku konvensional.
E-learning juga dapat menghemat biaya gedung dan biaya lainnya, sehingga lebih
murah dibandingkan pembelajaran secara fisik.
4.2 Saran
Dengan adanya e-learning,
mahasiswa dihimbau untuk dapat menggunakan e-learning dengan sebaik-baiknya
sehingga dapat bermanfaat bagi mahasiswa. E-learning dapat mengefisiensikan
waktu dan biaya yang harus dikeluarkan. Namun, terkadang e-learning dapat juga
menjadi hambatan jika terjadi error. Karena itu diharapkan mahasiswa khususnya
mahasiswa pascasarjana dapat memamfaatkan semaksimal mungkin.
Posting Komentar