Disusun oleh
INDRA
Dosen
DesiAndreswari, ST.,
M.Cs
PROGRAM STUDI TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
KATA PENGANTAR
Assalamuala`kum Wr. Wb.
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah swt, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “PENGENDALI REAKTOR NUKLIR”.
Tak lupa pula kita sampaikan shalawat beriring salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam yang terang
benderang seperti sekarang ini.
Kami ucapkan terima
kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan melalui doanya,
dosen pembimbing kami yang telah memberikan kami ilmu mengenai dampak sosial
perkembangan komputer ini, dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan
dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
Kami menyadari
sepenuhnya bahwa tugas ini masih belum sempurna. Untuk itu kami mengharapkan
kepada semua pihak untuk memberikan berbagai masukan dan kritik demi perbaikan
dan kesempurnaan tugas ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bengkulu, 3 Oktober 2012
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebutuhan energi yang
dibutuhkan manusia setiap tahunnya semakin meningkat, khususnya dalam
penggunaan energi listrik. Energi nuklir sebagai pembangkit energi listrik
menjadi pilihan yang baik dalam menangani krisis energi, selain karena biaya
pembangkitan per dayanya relatif murah, energi nuklir adalah jenis energi yang
sangat efisien. Inti dari proses pembangkitan energi nuklir terletak pada
reaksi
Berantai yang terjadi
di dalam reaktor nuklir. Reaktor nuklir merupakan sebuah sistem yang memiliki
banyak peubah yang saling mempengaruhi seperti daya,
Temperatur, dan
konsentrasi precursor (fragmen fisi). Dengan demikian diperlukan sebuah sistem
kendali reaktor daya yang efektif dan efisien. Salah satu metode kontrol modern
adalah teknik kontrol optimal.
TUJUAN
Untuk mengetahui dampak-dampak yang
ada pada reaktor nuklir, pengaruhnya terhadap pekerjaan, pengaruhnya terhadap
keselamatan fisik, pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa karena kehilangan kontak
sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Reaktor nuklir adalah tempat
terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) ataupun
penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir baik untuk
reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan pada
terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan
partikel neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah Uranium dan Thorium,
sedangkan neutron bisa dihasilkan dari sumber neutron. Reaksi nuklir ini akan
menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup besar. Pada reaktor daya, energi
panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan uap panas, dan
selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-generator yang bisa
menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian, panas yang dihasilkan
tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.
Selain energi panas,
ada dua sampai tiga partikel neutron yang dihasilkan setiap kali terjadi
reaksi. Partikel ini bisa dimanfaatkan untuk proses reaksi berikutnya dengan
sasaran inti fissil yang belum terbelah. Reaksi ini bisa berlangsung secara
terus-menerus pada kondisi neutron dan inti fissil masih memungkinkan.
* KOMPONEN UTAMA REAKTOR NUKLIR
1. Tangki reaktor
Tangki ini bisa berupa
tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam campuran dengan ketebalan
sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah sebagai wadah untuk menempatkan
komponen-komponen reaktor lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi
nuklir. Tangki yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi
agar tidak keluar dari sistem reaktor.
2. Teras reaktor
Komponen reaktor yang
berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat berlubang
(kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras
reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi.
3. Bahan bakar nuklir
Bahan bakar adalah
komponen utama yang memegang peranan penting untuk berlangsungnya reaksi
nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti Uranium, Thorium yang
mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron.
4. Bahan pendingin
Untuk mencegah agar
tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor, maka dapat
dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini
bisa digunakan air atau gas.
5. Elemen kendali
Reaksi nuklir bisa
tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasilkan dari reaksi
sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi
ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat
menangkap atau menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk
menghentikan operasi reaktor (shut down) sewaktu-waktu apabila terjadi
kecelakaan.
6. Moderator
Fungsi dari moderator
adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang dihasilkan dari
reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar
kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang
digunakan untuk moderator adalah air atau grafit.
* JENIS-JENIS REAKTOR NUKLIR
1. Berdasarkan
fungsinya
a. Reaktor penelitian /
riset, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk tujuan penelitian, pengujian
bahan, pendidikan / pelatihan dan bisa digunakan juga untuk memproduksi
radioisotop.
b. Reaktor daya, yaitu
reaktor nuklir yang digunakan untuk menghasilkan daya listrik / pembangkit
tenaga listrik.
Ada perbedaan antara
kedua reaktor ini, yaitu pada reaktor penelitian yang diutamakan adalah
pemanfaatan yang dihasilkan dari reaksi nuklir untuk keperluan berbagai
penelitian dan produksi radioisotop. Sedangkan panas yang dihasilkan dirancang
sekecil mungkin, sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Pada reaktor daya yang
dimanfaatkan adalah uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh
reaksi fisi untuk memutar turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian
diserap dengan elemen kendali, dan sebagian diubah menjadi neutron untuk berlangsungnya
reaksi berantai.
2. Berdasarkan bahan
pendingin yang digunakan
a. Reaktor berpendingin
air, meliputi reaktor jenis PWR (Pressurized Water Reactor = reaktor air
tekan), BWR (Boiling Water Reactor = reaktor air didih), GMBWR (Graphite
Moderated Boiling Water Reactor = reaktor air didih moderasi grafit), PHWR
(Pressurized Heavy Water Reactor = reaktor air berat tekan).
b. Reaktor berpendingin
gas, gas yang biasa digunakan adalah CO2 dan N2. Reaktor yang termasuk dalam
jenis ini adalah MR (Magnox Reactor = reaktor magnox) dan AGR (Advanced
Gas-Cooled Reactor = reaktor maju berpendingin gas).
3. Berdasarkan bahan
moderator (pemerlambat) yang digunakan
a. Reaktor air ringan :
bahan moderasi yang digunakan adalah air ringan. Reaktor dalam kelompok ini
adalah : PWR, BWR, BMBWR.
b. Reaktor air berat :
bahan moderasi yang digunakan adalah air berat (air yang mempunyai kandungan
Deuterium lebih besar daripada air ringan). Reaktor dalam kelompok ini adalah :
PHWR dan Reaktor Candu (Canadium-Deuterium-Uranium).
c. Reaktor grafit :
bahan moderasi yang digunakan adalah grafit. Reaktor dalam kelompok ini adalah
: MR, AGR, dan RBMR (reaktor yang digunakan oleh Rusia).
* PRINSIP KERJA REAKTOR NUKLIR
Energi yang dihasilkan
dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk
itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor
nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu
elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.
Elemen bahan bakar
menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa
digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. Elemen bahan bakar dapat
berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.
Neutron-neutron yang
dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun,
neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga
diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini
dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras
reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan
neutron karena neutron akan kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan
dengan molekul-molekul air.
Fungsi pengendalian
jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam reaksi berantai
dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang terjadi
terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisi nuklir
berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di dalam teras
reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan sebagai batang
kendali karena efektif dalam menyerap neutron.
skema reaktor nuklir.
Batang kendali didesain
sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika
jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi
kritis), maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap
sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan
dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis (kekurangan
neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang diizinkan.
Radiasi yang dihasilkan
dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan
lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling
reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar
ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang
dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap
sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.
Dampak positif dan
negatif reaktor nuklir
* Dampak Positif
1. Aplikasi medis
a. Pemanfaatan teknologi nuklir dibidang
kedokteran dikategorikan menjadi;
diagnosa dan terapi radiasi, perawatan yang efektif bagi penderita
kanker.
b. Teknologi Nuklir untuk Pemandulan Vektor
Malaria
Salah satu cara
pemandulan nyamuk/vektor adalah dengan cara radiasi ionisasi yang dikenakan
pada salah satu stadium perkembangannya. Radiasi untuk pemandulan ini dapat
menggunakan sinar gamma, sinar X atau neutron.
2. Aplikasi Industri
Pemanfaatan teknologi nuklir terkait dengan
teknologi pertambangan digunakan pada eksplorasi minyak dan gas. Teknologi
nuklir berperan dalam menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti porositas
dan litografi. Teknologi ini melibatkan penggunaan neutron atau sumber energi
sinar gamma dan detektor radiasi yang ditanam dalam bebatuan yang akan
diperiksa.
Pada
bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan. Teknologi nuklir digunakan
untuk mengukur kelembaban dan kepadatan
tanah, aspal, dan beton. Pemanfaatan teknologi nuklir juga digunakan untuk
menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk
menentukan kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan
untuk menentukan ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di
Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kualitas rokoknya.
3 Teknologi Nuklir Untuk Pembangkit Listrik
Di era kemajuan
teknologi yang semakin berkembang, para ahli telah mampu memanfaatkan teknologi
nuklir untuk bahan bakar. Jenis energi terbaru yang satu ini sangat efektif dan
produktif, juga dikenal sebagai energi yang ramah lingkungan, bila dimanfaatkan
untuk bahan bakar pembangkit listrik. Teknologi nuklir yang populer lewat
penggunaannya bagi persenjataan militer ini, ternyata mempunyai manfaat yang
begitu besar bagi kesejahteraan umat manusia terutama dalam penyediaan
kebutuhan energi listrik. Kalau penggunaan bahan bakar fosil untuk keperluan
pembangkit listrik, selain bisa menimbulkan polusi lingkungan, juga sangat
boros. Tetapi penggunaan bahan bakar nuklir sangat irit, dan tidak membuat
polusi lingkungan. Konon setengah kilogram uranium yang sudah dimurnikan bisa
menghasilkan energi yang setara dengan belasan juta liter solar. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap harga jual listrik kepada konsumen. Di samping itu pun
persediaan bahan bakar ini cukup tersedia dalam jangka waktu yang panjang.
Namun sebagai
konsekuensi logis dari suatu penggunaan teknologi tinggi, disamping manfaatnya
yang besar, juga ada risikonya. Setiap pengoperasian PLTN di semua negara mana
pun di dunia, masalah keselamatan merupakan syarat mutlak dan paling utama. Di
samping itu pula PLTN generasi baru yang kini digunakan di negara-negara maju
faktor keselamatan dan keamanannya lebih terjamin. Pengawasan pengoperasian
PLTN dilakukan dengan sangat ketat oleh badan pengawas internasional, maupun
dalam negeri masing-masing negara pengguna. Karena kegagalan PLTN di suatu
negara masih dianggap kegagalan PLTN secara menyeluruh.
Pengamanan PLTN
dilakukan dengan system berlapis-lapis, karena keselamatan suatu PLTN menganut
palsafah pertahanan berlapis (defence in depth). Pertahanan berlapis ini
meliputi: Lapisan keselamatan pertama, PLTN dirancang dibangun dan dioperasikan
sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi
mutakhir. Lapis keselematan kedua, PLTN dilengkapi dengan system
pengaman/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat
dari kecelakaan yang mungkin terjadi selama umur PLTN. Lapis keselamatan
ketiga, PLTN dilengkapi dengan system tambahan yang dapat diandalkan untuk
mengatasi kecelakaan terparah yang diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN.
Walau begitu kecelakaan tersebut kemungkinannya amat sangat kecil terjadi
selama umur PLTN.
Selama operasi PLTN,
pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap lingkungan dapat
dikatakan tidak ada. Air laut atau air sungai yang dipergunakan untuk membawa
panas dari kondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak
bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reactor. Gas
radioaktif yang dapat ke luar dari sistem reaktor tetap terkungkung di dalam
system pengungkung PLTN, dan sudah melalui ventilasi dengan filter yang
berlapis-lapis. Gas yang lepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil
(sekitar 2 milicurie/tahun), sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap
lingkungan.
4 Apikasi Komersial
Ionisasi dari
Americium-241 digunakan pada detektor asap dengan memanfaatkan radiasi alfa.
Tritium digunakan bersama fosfor pada rifle untuk meningkatkan akurasi
penembakan pada malam hari. Pemanfaatan sifat perpendaran dari beberapa unsur
digunakan dalam beberapa rambu, diantaranya perpendaran tanda "exit".
5 Pemrosesan Makanan dan Pertanian
Irradiasi makanan
adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi pengion yang ditujukan
untuk menghancurkan mikroorganisme, bakteri,
virus, atau serangga yang diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang
digunakan adalah sinar gamma, sinar X, dan elektron yang dikeluarkan oleh
pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan proses pertunasan,
penghambat pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan peningkatan
rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah pemaparan (penyinaran dengan
radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan manfaat teknis.
Efek utama dalam
pemrosesan makanan dengan menggunakan radiasi pengion berhubungan dengan
kerusakan DNA. Mikroorganisme tidak mampu lagi berkembang biak dan melanjutkan
aktivitas mereka. Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak mampu
berkembang. Tanaman tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan penuaan.
Semua efek ini menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan.
Harus diperhatikan
bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi cukup rendah dibandingkan dengan
memasak bahan makanan yang sama hingga matang. Bahkan energi yang digunakan
untuk meradiasikan 10 kg bahan makanan hanya mampu memanaskan air hingga
mengalami kenaikan temperatur sebesar 2,5 ˚C.
Keuntungan pemrosesan
makanan dengan radiasi pengion adalah,
densitas energi per transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah molekul dan
menghasilkan ionisasi (tercermin pada nama metodenya) yang tidak dapat dilakukan
dengan pemanasan biasa. Hal inilah yang menjadi alasan yang menguntungkan.
Perlakuan bahan makanan solid dengan radiasi pengion dapat menciptakan efek
yang sama dengan pasteurisasi bahan makanan cair seperti susu. Namun,
penggunaan istilah pasteurisasi dingin dan iradiasi adalah proses yang berbeda,
meski bertujuan dan memberikan hasil yang sama pada beberapa kasus. Iradiasi
makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya diperkirakan melebihi
500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia.
Iradiasi makanan hanya
sebagian kecil dari aplikasi nuklir jika dibandingkan dengan aplikasi medis,
material plastik, bahan mentah industri, batu perhiasan, kabel, dan lain-lain.
* Dampak Negatif
Kecelakaan nuklir
diakibatkan oleh energi yang terlalu besar yang seringkali sangat berbahaya.
Pada sejarahnya, insiden pertama melibatkan pemaparan radiasi yang fatal. Marie
Curie meninggal akibat aplastik anemia yang merupakan hasil dari pemaparan
nuklir tingkat tinggi. Dua peneliti Amerika, Harry Daghlian dan Louis Slotin,
meninggal akibat penanganan massa plutonium yang salah. Tidak seperti senjata
konvensional, sinar yang intensif, panas, dan daya ledak bukan satu-satunya
komponen mematikan bagi senjata nuklir. Diperkirakan setengah dari korban
meninggal di Hiroshima dan Nagasaki meninggal setelah dua hingga lima tahun
setelah pemaparan radiasi akibat bom atom.
Kecelakaan radiologis
dan nuklir sipil sebagian besar melibatkan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Yang paling sering adalah pemaparan nuklir terhadap para pekerjanya akibat
kebocoran nuklir. Kebocoran nuklir adalah istilah yang merujuk pada bahaya
serius dalam pelepasan material nuklir ke lingkungan sekitar. Kecelakaan
militer biasanya melibatkan kehilangan atau peledakkan senjata nuklir yang
tidak diharapkan. Percobaan Castle Bravo di tahun 1954 menghasilkan ledakan
diluar perkiraan, yang mengkontaminasi pulau terdekat, sebuah kapal penangkap
ikan berbendera Jepang (dengan satu kematian), dan meningkatkan kekhawatiran
terhadapkontaminasi ikan di Jepang. Di tahun 1950an hingga 1970an, beberapa bom
nuklir telah hilang dari kapal selam dan pesawat terbang, yang beberapa di
antaranya tidak pernah ditemukan. Selama 20 tahun terakhir telah jadi
pengurangan kasus demikian.
Radioaktif adalah
sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda padat, cair atau gas
yang kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari
radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat energi yang
berlebihan.
Menurut situs
atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh manusia
terkena bocoran radioaktif dari PLTN. Efek itu bisa berbahaya bagi rambut,
organ tubuh seperti otak, jantung, saluran pencernaan, kelenjar gondok, sistem
peredaran darah dan sistem reproduksi.
1. Rambut
Efek paparan radioaktif
membuat rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems
atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2. Otak
Sel-sel otak tidak akan
rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih.
Seperti halnya jantung , radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan
dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3. Kelenjar gondok
Kelenjar tiroid sangat
rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif
dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4. Sistim Peredaran Darah
Ketika seseorang
terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang,
sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal mirip seperti
penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima,
menunjukan gejala dapat bertahan selama sepuluh tahun dan mungkin memiliki
risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
5. Jantung
Seseorang terkena
radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung
pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
6. Saluran Pencernaan
Radiasi dengan kekuatan
200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat
menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7. Saluran Reproduksi
Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan
kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami
kemandulan.
8. Dampak lain yang ditimbulkan dalam
jangkapendek atau panjang bagi daerah sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir :
a. Dampak radiasi bagi tubuh, mulai dari
kulit kering, mual-muntah hingga tewas seketika. Berbagai gejala yang muncul
tidak lama setelah terkena radiasi disebut Acute Radiation Syndrome (ARS).
b. Makin tinggi tingkat radiasinya, makin
cepat efeknya muncul atau dirasakan oleh korban dan makin besar juga peluangnya
untuk menyebabkan kematian.
c. Sindrom semacam ini banyak dialami oleh
korban pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 dan tragedi
Chernobyl tahun 1986. Pasalnya tingkat radiasi yang dilepaskan dalam peristiwa
tersebut sangat tinggi sehingga memicu gejala yang sifatnya akut.
d. Terlebih karena sumber radiasi tidak
melulu reaktor nuklir, melainkan juga dari benda-benda yang sering ditemui
sehari-hari mulai dari. Meski rendah, radiasi yang dipancarkan jika tidak
dikendalikan maka bisa memicu dampak jangka panjang.
Dampak sesaat atau
jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain
sebagai berikut.
1. Mual muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Demam.
Dampak yang baru muncul
setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah
sebagai berikut.
1.
Pusing, mata berkunang-kunang
2.
Disorientasi atau bingung menentukan arah
3.
Lemah, letih dan tampak lesu
4.
Kerontokan rambut dan kebotakan
5.
Muntah darah atau berak darah
6.
Tekanan darah rendah
7.
Luka susah sembuh.
Beberapa dampak
mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai
berikut.
1.
Kanker
2.
Penuaan dini
3.
Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik.Manusia dan Teknologi
Nuklir
Manusia atau orang
dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Teknologi sendiri
merupakan aspek dari budaya yang diciptakan manusia. Teknologi berkembang lebih
dahulu, semenjak manusia menggenggam batu dan memakainya sebagai alat.Teknologi
bisa menjadi penentu kemenangan yang berarti. Jika dua suku berperang, satu
suku memakai tombak batu dengan perisai kulit dan yang lain tombak dan perisai
perunggu, sudah jelas kemenangan ada di pihak mana.
Teknologi merupakan
perkembangan suatu media/alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna
memproses serta mengendalikan suatu masalah. Untuk memberikan gambaran,
beberapa pendefisian teknologi disampaikan oleh Ahimsa (antropolog dari
Universitas Negeri Gajah Mada), mengartikan bahwa teknologi itu bisa berupa:
a. Peralatan atau
benda,
b. Pengetahuan menggunakan
peralatan/benda tersebut, dan
c. Perilaku dari
pemakai atau pengguna peralatan/benda tadi.
Sementara itu, ada yang memberikan
pengertian umum bahwa “teknologi” sebagai sehimpunan cara, peralatan, metode,
informasi, dan pengorganisasian yang dimanfaatkan untuk menghasilkan produk
(barang dan/atau jasa) atau secara umum untuk memecahkan persoalan tertentu
(menjawab persoalan pragmatis), berlandaskan kaidah keilmuan. Dengan demikian,
teknologi menunjukkan tekanan pada sisi pragmatis dalam konteks tujuan tertentu
(know-how) atas dasar pengetahuan yang melatarbelakanginya (know-why).
Jenis teknologi yang akan dibicarakan di
sini adalah teknologi nuklir. Teknologi nuklir merupakan salah satu sumber
energi dan teknologi alternatif yang potensial seiring dengan semakin
menurunnya sumber energi alam.
Teknologi nuklir merupakan teknologi yang
melibatkan reaksi dari inti atom (inti=nuclei). Teknologi nuklir dapat
ditemukan pada berbagai aplikasi, dari yang sederhana seperti detektor asap
hingga sesuatu yang besar seperti reaktor nuklir.
* Proteksi Radiasi Dan Keselamatan Kerja
(Prkk)
Tujuan proteksi radiasi
adalah mencegah terjadinya efek non-stokastik yang membahayakan dan memperkecil
frekuensi atau risiko efek stokastik sampai pada suatu nilai yang dapat
diterima oleh masyarakat.
Agar tujuan proteksi
radiasi dalam operasi normal seperti yang tercantum di atas terpenuhi, maka
PTNBR menerapkan sistem pembatasan dosis yang komprehensif. Yang dimaksud
dengan sistem pembatasan dosis yang komprehensif adalah:
Azas Manfaat, yaitu kegiatan yang
melibatkan penyinaran radiasi hanya dilakukan apabila menghasilkan nilai lebih.
Azas ALARA (as low as reasonably
achievable), yaitu semua penyinaran harus diusahakan serendah-rendahnya yang
dapat dicapai dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
Dosis ekivalen yang diterima oleh seseorang
tidak boleh melampaui nilai batas dosis (NBD) yang telah ditetapkan, yaitu 20
mSv per tahun.
Untuk melaksanakan azas
di atas, dalam rangka melindungi pekerja radiasi terhadap kemungkinan
diperolehnya akibat negatif dari radiasi pengion, maka subbidang PRKK
melaksanakan pemantauan paparan radiasi, kondisi lingkungan kerja, dan
memberikan supervisi pada para pekerja radiasi yang akan melakukan pekerjaan di
medan radiasi. Pemantauan juga dilakukan terhadap dosis radiasi pengion yang
diterima pekerja radiasi dengan menggunakan dosimeter termoluminisensi atau
dosimeter saku.
Fasilitas yang dimiliki
oleh Sub Bidang PRKK antara lain:
Ruang Dosimetri
Ruang Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
Ruang Operasi Penanggulangan Keadaan
Darurat (OPKD)
Laboratorium Analisis Radioaktivitas
Lingkungan (berkoordinasi dengan sub bidang PLKL)
* PENGARUHNYA TERHADAP KESELAMATAN FISIK
Terdapat sejumlah besar
zat radioaktif dalam terasreaktor setelah dioperasikan dalam periode yang cukup
panjang; Mengeluarkan tenaga yang berarti secara kontinyu untuk jangka waktu
yang cukup panjang setelah shutdown;
Reaktor nuklir tidak
mempunyai tingkat daya alami
atau yang sebenarnya,
dan peningkatan dayasecara cepat sangat mungkin.
Tujuan Keselamatan
Teknis:
· Untuk mengambil semua tindakan praktis
yang masuk akal untuk mencegah kecelakaan dalam instalasi nuklir dan mengurangi
dampaknya bila kecelakaan tersebut harus terjadi;
· Untuk menjamin dengan kepercayaan tinggi,
bahwa untuk semua kecelakaan yang diperhitungkan mungkin terjadi dalam desain
instalasi, termasuk yang mempunyai kemungkinan sangat rendah, dampak
radologinya minor dan di bawah batas yang ditetapkan;
· Untuk menjamin bahwa
kemungkinan terjadinya kecelakaan dengan dampak radiologi yang serius harus
sangat rendah.
* PENGARUHNYA TERHADAP
KESEHATAN JIWA KARENA KEHILANGAN KONTAK SOSIAL
· Kerusakan bagian fisik tubuh sebagian
seperti kehilangan tangan karena terkena radiasi nuklir sehingga membuat ny
malu akan keadaan nya dan orang tersebut jarang keluar dari rumah sehingga
kehilangan kontak sosialnya dengan orang lain
· Kecerdasan dan cara
fikir orang terganggu dan membuat orang tersebut menjadi lemah mental, karena
Sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi
berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Karena kondisi mentalnya yang lemah dia
menjadi di jauhi oleh orang-orang di sekitarnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang telah kami buat dapat di
ambil kesimpulan bahwa reaktor nuklir
memiliki dampak negatif dan negatif yang berpengaruh terhadap: pekerjaan,
keselamatan fisik, dan juga pada kesehatan jiwa karena kehilangan kontak
sosial.
Reaktor nuklir adalah
tempat terjadinya reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi)
ataupun penggabungan inti (fusi). Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir baik
untuk reaktor penelitian maupun reaktor daya konvensional, masih didasarkan
pada terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan
partikel neutron.
Reaktor nuklir memang
merupakan sumber pembangkit energi yang cukup potensial dewasa ini, mengingat
sumber energi dunia mengalami krisis jika dibandingkan dengan kebutuhan energi
dunia.
B. SARAN
Pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab,
dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus
memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
Posting Komentar