Di susun oleh :
Lulan sri lestari
201221072
STIKES St. Elisabeth
Semarang
2012/2013
PENGERTIAN
Memberikan obat melalui
suntikan intracutan atau intradermal adalah suatu tindakan membantu proses
penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis.
TUJUAN
1. Pasien mendapatkan
pengobatan sesuai program pengobatan dokter.
2. Memperlancar proses
pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat.
3. Membantu menentukan
diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).
4. Menghindarkan pasien
dari efek alergi obat ( dengan skin test).
CATATAN
1. Sebelum memberikan
obat perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat,
dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar yaitu benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar waktu pemberian, benar cara pemberian, benar pemberian
keterangan tentang obat pasien, benar tentang riwayat pemakaian obat oleh
pasien, benar tentang riwayat alergi obat pada pasien, benar tentang reaksi
pemberian beberapa obat yang berlainan bila diberikan bersama-sama, dan benar
dokumentasi pemakaian obat.
2. Untuk mantoux tes
(pemberian PPD) diberikan 0,1 cc dibaca setelah 2-3 kali 24 jam dari saat
penyuntikan obat.
3. Setelah dilakukan
penyuntikan tidak dilakukan desinfektan.
4. Perawat harus
memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila ada penolakan pada suatu
jenis obat, maka perawat dapat mengkaji penyebab penolakan, dan dapat
mengkolaborasikannya dengan dokter yang menangani pasien, bila pasien atau
keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian inform consent, maka pasien
maupun keluarga yang bertanggungjawab menandatangani surat penolakan untuk
pembuktian penolakan therapi.
5. Injeksi intrakutan
yang dilakukan untuk melakukan tes pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara
melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc dalam spuit
dan menambahkan aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan pada pasien
hanya 0,1cc.
6. Injeksi yang
dilakukan untuk melakukan test mantoux, PPD diambil 0,1 cc dalam spuit, untuk
langsung disuntikan pada pasien.
PROSEDUR
I. PERSIAPAN
Pasien dan keluarga
1. Menjelaskan tujuan
dan prosedur pemberian obat
2. Memberikan posisi
yang nyaman pada pasien
1. Obat-obatan yang
sesuai program pengobatan dokter
2. Daftar obat pasien
3. Spuit 1 cc atau 0,5
cc disposible.
4. Jarum sesuai
kebutuhan, kikir ampul bila perlu.
5. Perlak dan alas dan
nierbeken
6. Kapas alkohol atau
kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam tempatnya
7. Handschoen
1. Mencuci tangan
2. Berdiri di sebelah
kanan/kiri pasien sesuai kebutuhan.
3. Cek daftar obat
pasien untuk memberikan obat
1. Membawa obat dan
daftar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tempat tidur dengan
nama pada daftar obat.
2. Memanggil nama
pasien sesuai dengan nama pada daftar obat
3. Injeksi intrakutan
dilakukan dengan cara spuit diisi oleh obat sesuai dosisnya.
4. Menentukan lokasi
injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian dalam.
5. Membersihkan lokasi
tusukan dengan kapas normal saline atau kapas alcohol bila diperlukan, kulit
diregangkan tunggu sampai kering.
6. Lubang jarum
menghadap keatas dan membuat sudut antara 5-150 dari permukaan kulit
7. Memasukan obat
perlahan-lahan sampai berbentuk gelembung kecil, dosis yang diberikan 0,1 cc
atau sesuai jenis obat.
8. Setelah penyuntikan
area penyuntikan tidak boleh didesinfeksi.
II. Pelaksanaan
10. Bila injeksi intrakutan
dilakukan untuk test antibiotik, lakukan penandaan pada area penyutikan dengan
melingkari area penyuntikan dengan diameter kira kira 1inchi atau diameter 2,5
cm. Penilaian reaksi dilakukan 15 menit setelah penyuntikan. Nilai positif jika
terdapat tanda tanda rubor, dolor, kalor melebihi daerah yang sudah ditandai,
artinya pasien alergi dengan antibiotik tersebut.
11. Bila injeksi
ditujukan untuk mantoux test tuberkulin test, dapat dinilai hasilnya dalam 2
sampai 3 kali 24 jam, positif bila terdapat rubor dolor kalor melebihi diameter
1 cm pada area penyuntikan.
1. Beri penjelasan pada
pasien atau keluarga untuk tentang penilaian pada daerah penyuntikan dan
anjurkan untuk tidak menggaruk, memasage atau memberi apapun pada daerah
penyutikan. Menyimpan obat obat sisa dan daftar obat pasien ketempatnya
2. Mengobservasi
keadaan umum pasien
3. Perawat melepaskan
handschoen, mencuci tangan.
4. Membuat catatan
keperawatan mencakup:
1. Tindakan dan respon
pasien
2. Nama jelas perawat
yang melakukan tindakan, waktu penyuntikan dan waktu penilaian, dan lokasi
penyuntikan.
Daftar Pustaka
Posting Komentar