Latest Movie :

MAKALAH EKONOMI MIKRO


Tentang “Berhemat di waktu krisis”
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mandiri
Disusun Oleh
Sri Rahayu
( 1210302162 )
JURUSAN MUA’MALAH
FAKULTAS SYA’RIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG

2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Berhemat dalam menghadapi deraan krisis, terutama krisis ekonomi, mungkin bisa menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa kecuali. Kita menyadari berbagai keputusan politik dan ekonomi yang diambil pemerintah dewasa ini tidaklah secara otomatis bisa menjawab berbagai permasalahan berbangsa dan bernegara. Menyalahkan pemerintah semata juga bukanlah suatu langkah bijak. Karena itu berbagai alternatif yang bisa mengurangi penderitaan rakyat, termasuk beratnya kehidupan yang kita alami sendiri haruslah terus dicari. Hal ini semakin penting manakala sebagai intelektual kita juga mengetahui berbagai kemungkinan dugaan kombinasi “konspirasi” internasional di era globalisasi juga tidak bisa diabaikan begitu saja.

Hidup hemat mestinya bukanlah suatu hal berat untuk dilaksanakan. Hemat bukanlah hal yang kompleks, tapi suatu yang sangat sederhana. Hemat berarti tidak boros. Dalam Islam secara tegas Allah Swt melarang kita untuk hidup boros. Allah Swt secara tegas melarang, bukan menghimbau, kita menghambur-hamburkan harta seperti ditegaskanNya dalam surat Al-Isra (17) ayat 26-27

Artinya :“Ayat26 : “ Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga dekat akan haknya, kepada orang-orang miskin dan yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu dengan boros”

Ayat 27: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada TuhanNya”

Ayat pertama menegaskan, betapa disamping perintah memberikan sebagian harta yang kita miliki kepada orang lain, termasuk saudara sendiri, dan kita juga diperintahkan untuk berhemat. Dengan kata lain dilarang memboroskan harta. Sementara ayat kedua secara lebih jelas menggambarkan akibat jika kita manusia melalaikan perintah tersebut. Allah dengan tegas menggolongkan kita sebagai sekutu dari syaitan yang sudah jelas-jelas akan mendapat sanksi setimpal seperti dijanjikan Allah.

Kedua ayat tersebut sebenarnya sudah cukup menggiring kita untuk melakukan introspeksi diri. Bagaimanakah kita selama ini? Sudahkan tergolong hemat? Atau mungkin kita termasuk orang yang boros?

Tidak bisa dipungkiri, bahwa sekarang kita belum lepas dari krisis,sekarang juga kita sedang berada dalam era globalisasi yang menawarkan berbagai tantangan sekaligus ujian kepada siapapun tanpa kecuali, juga menggiring umat yang tidak “alert” kepada hal-hal yang mudarat dan menyedot harta, tabungan dan kekayaan yang dimiliki dengan berbagai modus. Lebih berat lagi,krisis terkadang mampu membuat orang bingung, kehilangan pegangan sehingga seolah-olah tidak tahu lagi apa yang akan dan harus dilakukan.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Tidak lain, mulailah dari diri sendiri. Karena dikala orang lain tidak memulainya, maka dengan memulai dari diri sendiri terus membesar dan disebarkan dengan berbagai cara, kita harus yakin bahwa perbaikan insya Allah akan tiba. Dan salah satu cara yang bisa dilakukan adalah berhemat atau tidak boros. Perintah dan anjuran untuk berhemat ini sangat cocok dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.

B. Tujuan Penulisan

· Supaya mahasiswa dapat lebih kritis terhadap situasi krisis ekonomi,atau Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubungan dengan krisis ekonomi tersebut.

· Agar mahasiswa bisa memposisikan dirinya,misalnya bisa hidup berhemat disaat kerisi melanda bangsa indonesia.

· Diharapkan pula makalah ini dapat menjadi acuan belajar dalam mempelajari permasalahan ekonomi di Perguruan Tinggi.

C. Rumusan Masalah

· apa itu Krisis ?

· faktor apa saja yang mempengaruhi kerisis ekonomi?

· Bagaimana cara menghadapi masalah krisis?

· Bagaimana cara berhemat diwaktu krisis?[1]

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Krisis ekonomi merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Ini dapat kita lihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi pasar dunia yang mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar.

Berhemat adalah mempergunakan sesuatu dengan cara yang sederhaha dan tidak berlebihan ,sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan,karena tak semua yang kita inginkan kita butuhkan.atau juga mengurangi kebiasan yang biasa dilakukan sebelumnya seprti kebiasaan berbelanja yang berlebihan,padahal yang di beli itu taidak kita bututhkan, maka demi berhemat di masa krisis sebaiknya hal itu jangan dilakukan .

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya krisis ekonomi

Saya mengambil faktor-faktor yang mempengaruhi krisis ekonomi Indonesia pada tahun 1997-1998 . Berikut ini 4 Penyebab Krisis Ekonomi Indonesia:

1) Krisis terjadi dikarenakan stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya berjangka pendek, telah menciptakan kondisi bagi “ketidakstabilan”. Hal ini diperburuk oleh rasa percaya diri yang berlebihan, bahkan cenderung mengabaikan, dari para menteri di bidang ekonomi maupun masyarakat perbankan sendiri menghadapi besarnya serta persyaratan hutang swasta tersebut

. Pemerintah selama ini selalu ekstra hati-hati dalam mengelola hutang pemerintah (atau hutang publik lainnya), dan senantiasa menjaganya dalam batas-batas yang dapat terangani (manageable). Akan tetapi untuk hutang yang dibuat oleh sektor swasta Indonesia, pemerintah sama sekali tidak memiliki mekanisme pengawasan. Setelah krisis berlangsung, barulah disadari bahwa hutang swasta tersebut benar -benar menjadi masalah yang serius.

Selain itu, hutang swasta tersebut banyak yang tidak dilandasi oleh kelayakan ekonomi, tetapi lebih mengandalkan koneksi politik, dan seakan didukung oleh persepsi bahwa negara akan ikut menanggung biaya apabila kelak terjadi kegagalan. Lembaga keuangan membuat pinjaman atas dasar perhitungan aset yang telah “digelembungkan” yang pada gilirannya mendorong lagi terjadinya apresiasi lebih lanjut (Kelly and Olds 1999). Ini adalah akibat dari sistem yang sering disebut sebagai “crony capitalism”. Moral hazard dan penggelembungan aset tersebut, seperti dijelaskan oleh Krugman (1998), adalah suatu strategi “kalau untung aku yang ambil, kalau rugi bukan aku yang tanggung (heads I win tails somebody else loses)”. Di tengah pusaran (virtous circle) yang semakin hari makin membesar ini, lembaga keuangan meminjam US dollar, tetapi menyalurkan pinjamannya dalam kurs lokal (Radelet and Sachs 1998). Yang ikut memperburuk keadaan adalah batas waktu pinjaman (maturity) hutang swasta tersebut rata-rata makin pendek.

2) Karena terkait erat dengan masalah di atas, adalah banyaknya kelemahan dalam sistem perbankan di Indonesia. Dengan kelemahan sistemik perbankan tersebut, masalah hutang swasta eksternal langsung beralih menjadi masalah perbankan dalam negeri.

2)Ketika liberalisasi sistem perbankan diberlakukan pada pertengahan tahun 1980-an, mekanisme pengendalian dan pengawasan dari pemerintah tidak efektif dan tidak mampu mengikuti cepatnya pertumbuhan sektor perbankan. Yang lebih parah, hampir tidak ada penegakan hukum terhadap bank-bank yang melanggar ketentuan, khususnya dalam kasus peminjaman ke kelompok bisnisnya sendiri, konsentrasi pinjaman pada pihak tertentu, dan pelanggaran kriteria layak kredit. Pada waktu yang bersamaan banyak sekali bank yang sesunguhnya tidak bermodal cukup (undercapitalized) atau kekurangan modal, tetapi tetap dibiarkan beroperasi. Semua ini berarti, ketika nilai rupiah mulai terdepresiasi, sistem perbankan tidak mampu menempatkan dirinya sebagai “peredam kerusakan”, tetapi justru menjadi korban langsung akibat neracanya yang tidak sehat.

3) Sejalan dengan makin tidak jelasnya arah perubahan politik, maka isu tentang pemerintahan otomatis berkembang menjadi persoalan ekonomi pula.

Hill (1999) menulis bahwa banyaknya pihak yang memiliki vested interest dengan intrik-intrik politiknya yang menyebar ke mana-mana telah menghambat atau menghalangi gerak pemerintah, untuk mengambil tindakan tegas di tengah krisis. Jauh sebelum krisis terjadi, investor asing dan pelaku bisnis yang bergerak di Indonesia selalu mengeluhkan kurangnya transparansi, dan lemahnya perlindungan maupun kepastian hukum. Persoalan ini sering dikaitkan dengan tingginya “biaya siluman” yang harus dikeluarkan bila orang melakukan kegiatan bisnis di sini. Anehnya, selama Indonesia menikmati economic boom persepsi negatif tersebut tidak terlalu menghambat ekonomi Indonesia.

4) kembangan situasi politik telah makin menghangat akibat krisis ekonomi, dan pada gilirannya memberbesar dampak krisis ekonomi itu sendiri. Faktor ini merupakan hal yang paling sulit diatasi. Kegagalan dalam mengembalikan stabilitas sosial-politiktelah mempersulit kinerja ekonomi dalam mencapai momentum pemulihan secara mantap dan berkesinambungan.Meskipun persoalan perbankan dan hutang swasta menjadi penyebab dari krisis ekonomi, namun, kedua faktor yang disebut terakhir di atas adalah penyebab lambatnya pemulihan krisis di Indonesia. Pemulihan ekonomi musykil, bahkan tidak mungkin dicapai, tanpa pulihnya kepercayaan pasar, dan kepercayaan pasar tidak mungkin pulih tanpa stabilitas politik dan adanya permerintahan yang terpercaya (credible). [2]

C. Cara cara menghadapi masalah krisis ?

Mengatasi Penyebab dan Dampak Krisis Ekonomi masih menjadi berita hangat tanpa melewati 1 hari pun dalam bulan-bulan terakhir ini. Berbicara krisis ekonomi adalah bukan berbicara tentang nasib 1 orang bahkan lebih dari itu semua karena ini menyangkut nasib sebuah bangsa. Berbagai argument dan komentar pun dilontarkan di berbagai media yang selalu memojokkan pemerintahan Dalam masalah ini saya menemukan banyak macam tentang bagaimana cara menghadapi masalah krisis.

Ø Di salah satu media menyatakan bahwa Presiden Yudhoyono menyampaikan 10 langkah untuk menghadapi masalah tersebut. Empat di antaranya:

1. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri

2. Memanfaatkan peluang perdagangan internasional

3. Menyatukan langkah strategis Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI)

4. Menghindari politik non partisan untuk menghadapi krisis.[3]

Kedengarannya memang masuk akal tapi untuk menghadapi krisis itu bukanlah semata adalah tugas pemerintah dan Bank Indonesia tapi badai krisis ini perlu dihadapi bersama jangan sampai kejadian Krisis Ekonomi ini lebih dahsyat meluluh-lantakkan Perekonomian Indonesia seperti yang telah terladi pada Badai Krisis sebelumnya.

D. Bagaimana cara berhemat diwaktu krisis?

Dalam masalah ini saya juga menemukan banyak macam tentang bagaimana cara berhemat diwaktu krisis.

Ø Menurut Eddy Satriya (Staf Direktorat Energi, Telekomunikasi dan Informatika, BAPPENA ),beliau mengusulkan cara-cara Konvensional untuk berhemat, diantaranya :

· setiap kita umat Islam hendaklah punya rencana pendapatan dan belanja untuk diri dan keluarga sendiri. Dalam pelaksanaannya hendaklah dipegang pepatah “jangan lebih besar pasak dari pada tiang”. Langkah ini insyaAllah akan membawa kita kepada situasi yang lebih tenang dan terukur serta tidak mudah terpancing untuk mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak direncanakan.

· kembali menggalakkan gerakan menabung baik menyimpan harta di Bank, menggunakan celengan atau membeli emas yang lebih tahan berbagai goncangan akibat berbagai perubahan kebijakan moneter dan lain-lain.

· Harus melaksanakan penghematan atau mengirit pengeluaran. Hal ini bisa dilakukan dengan memilah-milah dan menganalisa satu persatu pos-pos pengeluaran kita di rumah tangga. Sesungguhnya, untuk masalah energi, ini juga berarti kita telah membantu kebingunan pemerintah dari sisi permintaan (demand side management). Langkah ini bisa dimulai dari lingkungan sendiri.misalnya dengan mengganti bola lampu dengan watt yang lebih kecil. Memeriksa cara penggunaan sterika oleh pembantu. Atau, mungkin tidak lagi menggunakan “magic jar” 24 jam sehari, 7 hari seminggu.[4]

Ø Selain itu ada juga beberapa cara berhemat yang bisa kita lakukan , yaitu kita bisa berhemat dengan cara :

· Hemat uang perpustakaan (bagi yang suka ke perpustakaan)

· Anda bisa meminjam banyak sekali koleksi CD atau DVD berisi data beberapa tahun terakhir di perpustakaan umum terdekat di tempat anda.

· Beli barang bekas

· Kurangi membeli pakaian yang sedang tren.Belilah pakaian yang bisa anda pakai kapanpun dan dalam situasi apapun. Cobalah membeli pakaian abu-abu gelap. Kurangi pengeluarang untuk pakaian yang sedang tren.

· Jual barang-barang yang tidak terpakai

· Perbaiki barang yang rusak,karena meskipun anda membeli barang baru tetapi jika tidak anda rawat maka sama saja anda tidak berhemat. Sisihkan sedikit waktu untuk membaca buku perawatan dan buatlah daftar perawatan yang anda perlukan.

· Menghemat energi

· Hemat uang untuk pertunjukkan musik

· Beli rumah berukuran kecil ( jika belum punya rumah ),karena Dengan membeli rumah kecil maka anda tidak perlu memenuhi rumah anda dengan tumpukan barang. Banyak sekali uang yang bisa dihemat jika hidup di rumah yang kecil.

· Beli mobil bekas,Anda bisa membeli mobil bekas yang berumur 2 tahun atau lebih. Anda bisa menghemat uang sebesar 35%.

· Belanja saat tidak ramai

· Belanja saat cuaca sedang buruk,karena Ketika cuaca sedang buruk atau bersalju maka anda bisa menghemat uang sebesar 5%.

· Jika mau membeli mobil baru,Temukan harga asuransi mobil yang terbaik Cek lalu pilih tarif asuransi mobil yang murah

· Beli perhiasan dari penjual eceran.Jangan beli perhiasan dari mall atau toko biasa. Mereka berharga mahal karena harus membayar biaya sewa toko, upah pekerja, listrik,dll. Belilah dari para importir atau dari internet.

· Menghemat uang saat di rumah sakit. ini dilakukan jika kita sedang berada dirumah sakit.Bisakah anda membawa bantal, selimut, atau baju dari rumah?karena ditakutkan tariff penyewaan nya besar,tapi Jika mereka mengenakan tarif yang kecil maka bayar saja.

· Kurangi biaya makan di restoran.Ini adalah hobi yang cukup mahal karena anda bisa menghemat banyak. Kunjungilah restoran yang menawarkan potongan harga, anda bisa melihatnya di internet

Ø Selain cara berhemat yang telah saya paparkan diatas,ada lagi cara berhemat yang sangat simple dan ini bisa di lakukan untuk anak-anak yang tinggal di tempat orang atau di sebut juga ngontrak atau ngekost. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan adalah :

§ Makan ala kadarnya, mengapa? karena makan adalah salah satu pengeluaran terbesar dari penghasilan kita. Tapi ingat bukan makan asal2an, tetap menuntut 4 sehat 5 sempurna.

§ Kurangi cuci mata, maksudnya window shopping. Karena keseringan WS ini akan berakibat kita lebih mudah membelanjakan penghasilan kita untuk barang baru. Padahal barang2 yang ada masih berfungsi dengan baik.

§ Gunakan kendaraan umum,atau menggunakan sepeda, kalo cuma sekedar keliling-keliling kota gak perlu naik bis, sepeda adalah kendaraan dengan mobilitas tinggi, sekalian berolahraga.( Bike 2 Work )

§ Gunakan lampu dengan sensor cahaya, ini sebuah terobosan dalam dunia teknologi sensor. Lampu akan menyala jika ada orang disekitar lampu tersebut, sehingga jika tak ada orang otomatis lampu mati ini akan menghemat biaya pemakaian listrik. Tapi kalo rumah gelap ya maling siap2 pakai lilin aja.

§ Kurangin telfon dan ber SMS ria. Gunakan telfon untuk hal2 yang penting saja, jika kangen telfon saja beberapa waktu sehingga bisa menghemat pengeluaran. telfon nyari yang gratis saja.

§ Jika bisa memasak untuk 3 kali makan, lakukanlah. Kurangi memasak lebih dari 1 kali, sehingga dapat mengirit bahan bakar memasak/minyak goreng, gas, listrik, minyak tanah.

§ Gunakan barang2 selama masih berfungsi dengan baik, rawat barang2 tersebut sehingga tidak rusak sebelum waktunya.

§ Berolahraga yang cukup menghindari kita mengeluarkan orngkos untuk membayar dokter dan obat, karena kita selalu menjaga kesehatan.( lari pagi,sepeda,dll )

§ Berusahalah untuk berlibur tidak terlalu jauh dari rumah anda, berlibur tidak harus menyewa dengan menginap 1 minggu, hidup kan liburan anda dengan mengunjungi orang tua handai taulan kerabat, sahabat anda atau sekedar menyapa tetangga anda. [5]

Ø Selain itu ada beberapa cara menghemat uang pada waktu krisis,diantaranya ialah:

§ Gunakan Uang Cash Saat Berbelanja

Orang-orang yang menggunakan uang cash pada saat berbelanja akan lebih menghitung dan sayang pada uang tersebut pada saat membayar, karena mereka melihat sendiri uang tersebut berpindah tangan. Berbeda dengan kartu kredit atau ATM yang hanya tampak digesek padahal ada sejumlah angka besar yang hilang di sana.

§ Jangan Malu Untuk Negosiasi

Jangan malu untuk menawar beberapa barang yang tidak diberi label harga mati. Jika Anda ingin membeli beberapa peralatan elektronik, tunggulah dua hingga tiga bulan kemudian, maka harganya akan jauh lebih murah, dan bisa jadi keinginan Anda untuk membeli barang tersebut hilang sama sekali. Punya kupon belanja atau kartu diskon? Tidak perlu malu memanfaatkannya.

§ Beri Jeda Waktu

Selalu beri jeda waktu bila ingin membeli barang, karena seringkali Anda hanya 'ingin', bukan 'butuh' saat melihat barang tersebut dipajang pada etalase toko. Buat daftar belanja barang apa yang memang Anda butuhkan. Tutup mata Anda saat 'ingin' membeli sepatu, tas, atau perhiasan yang sebenarnya tidak Anda butuhkan. Segera tunda sehari, dua hari, hingga pada akhirnya keinginan memiliki barang tersebut tidak ada lagi.

§ Tabung Di Depan

Baru mendapat gaji? Jangan langsung Anda ambil dan dijadikan modal untuk bersenang-senang dan ditabung bila ada sisa. Mulai saat ini, tabung terlebih dahulu gaji Anda.

§ Hati-Hati Belanja Online

Banyak website yang menawarkan berbagai barang menarik, bahkan apa yang mereka tawarkan jauh lebih menggiurkan daripada apa yang dijual oleh toko. Lebih mudah bagi Anda untuk menekan tombol 'Pesan Sekarang' daripada pertimbangan saat Anda melihat produk tersebut di toko. Kembali pada tips pada poin ke 3. Pertimbangkan juga untuk mencari selisih harga pada satu toko online dan toko nyata. Perhitungkan juga tambahan ongkos kirim yang harus Anda tanggung hingga barang tersebut sampai ke tangan[6]

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membaca makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a. Krisis ekonomi merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia

b. Krisis ekonomi terjadi karena permasalahan ekonomi pasar di sluruh dunia yang tidak dapat dielakkan karena kebangkrutan maupun adanya situasi ekonomi yang

c. Sektor yang terkena imbasan Krisis Ekonomi Global adalah seluruh sektor bidang kehidupan. Namun yang paling tampak gejalanya adalah sektor bidang ekonomi dari terkecil hingga yang terbesar.

d. Cara mengatasi permasalah Krisis ekonomi bagi masyarakat adalah lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan dan bersikap kooperatif bersama pemerintah dan sebaliknya dari pemerintah untuk lebih sigap dalam situasi masyarakat.

e. cara-cara berhemat diwaktu krisis adalah :

§ Mengurangi berbelanja dari bazet sebelumnya,belilah apa yang dibutuhkan dan jangan membeli apa yang di inginkan,Karen yang di inginkan belim tentu menjadi kebutuhan buat kita.

§ Menggunakan uang cast saat berbelanja.

B. SARAN

Berhematlah diwaktu krisis,dan hal itu harus dimulai dari diri sendiri,dan jadilah lebih kritis terhadap semua permasalahan.

Berhemat diwaktu krisis terutama krisis ekonomi, mungkin bisa menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa kecuali.Hidup hemat mestinya bukanlah suatu hal berat untuk dilaksanakan. Hemat bukanlah hal yang kompleks, tapi sesuatu yang sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh semua orang.

Terimakasih…………….
DAFTAR PUSTAKA

Todaro,Michael P. Economic Development in the Third world(6 th ed).london:Addission Wesley Longman,1997.

Sukirno,Sadono,Mikroekonomi,edisi ke tiga,kuala lumpur : Aneka Publising,1993
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Pomank Template | omank Template
Copyright © 2011. galery makalah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Pomank Template
Proudly powered by Blogger