“KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
DAN MODERNISASI”
UNIVERSITAS
ABDURRAB PEKANBARU
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa penulis panjatkan karena penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
dengan judul “Komunikasi Pembangunan dan Modernisasi”. Karya tulis ini disusun
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Komunikasi.
Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu. Penulis juga menyadari
masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 20
Desember 2012
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.......................................................................................... i
Kata
pengantar......................................................................................... ii
Daftar isi................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................... 3
Konsep
Modernisasi...................................................................... 3
Modernisasi dan Kelestarian
Bangsa............................................... 6
BAB III PENUTUP............................................................................... 10
Kesimpulan
................................................................................. 10
Saran............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH ILMU KOMUNIKASI
“KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DAN MODERNISASI”
BAB
I
PENDAHULUAN
Sebelum melanjutkan
kepada pembahasan kita sebagai mahasiswa/i dakwah BKI, seharusnya kita mengetahui
dulu apa itu istilah “modern” modern berasal dari kata latin “modernus” yang
secara harfiyah berarti “mutakhir” atau “baru saja”, yang dapat diartikan pula
“tidak kuno” atau “tidak tradisional”. Pendapat mengenai makna sebenarnya dari istilah modern itu
diantara para ahli tidak ada yang sama; dengan lain perkataan, tidak ada
kejelasan tentang konsep memodernkan atau konsep modernisasi yang sering
dikaitkan dengan pembangunan bangsa dan
masyarakat itu.
Adapun konsep
modernisasi dapat menunjukkan jalan ke arah terintegrasinya semua kelompok
dalam masyarakat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan itu, dan memberikan
petunjuk nilai-nilai mana yang harus dipertahankan, mana yang harus
dikembangkan dan mana yang harus diubah.
Begitu juga istilah
kelestarian dan istilah bangsa sudah jelas dan gamblang artinya, yang perlu
diberi penegasan ialah kalau kedua istilah itu digabungkan hingga menjadi satu istilah, beberapa rumusan
ketahanan nasional meliputi empat pertanda, yaitu:
1. Kepribadian Nasional (Identitas Nasional)
2. Persatuan dan Kesatuan Nasional
3. Kemampuan Nasional
4. Disiplin
Nasional
Konsep ketahanan
nasional dengan ke empat pertanda tersebut diatas dengan keempat pertanda
tersebut diatas mengandung unsur-unsur yang dapat dijadikan unsur-unsur bagi
konsep-konsep kelestarian bangsa, konsep kelestarian bangsa perlu pengesahan secara resmi oleh
pemerintah dan diumumkan secara luas sehingga segala kegiatan dalam hubungannya
dengan modernisasi terarahkan kepadanya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Konsep Modernisasi.
Istilah
"modern", berasal dari perkataan Latin modernus yang secara harfiah
berarti "mutakhir" atau "baru saja", yang dapat diartikan
pula "tidak kuno" atau "tidak tradisional". Pendapat
mengenai makna sebenarnya dari istilah modern itu di antara Para ahli tidak
ada yang sama; dengan lain perkataan, tidak ada kejelasan terutama konsen
memodernkan atau konsen modernisasi yang sering dikaitkan dengan pembangunan
bangsa dan masyarakat itu. Ketidakjelasan konsep tali terbukti dari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa artinya modernisasi?
b. Bagaimana berlangsungnya masyarakat
hingga menjadi modern?
c. Bagaimana seseorang menjadi modern?
d. Mana yang lebih dahulu muncul: lembaga
modern atau orang modern?
e. Bagaimana kaitan manusia modern dengan
lembaga modern?
Para sarjana Barat
berpendapat bahwa titik tolak pendefinisian modernisasi bukan Bari ciri masyarakat, melainkan dari
ciri manusianya. Pengertian modernisasi bertitik berat pada cara berpikir baru
(new ways of thinking) yang memungkinkan orang-orang menciptakan dan membuat
masyarakat modern, industri modern, dan pemerintahan modern. Mereka beranggapan
bahwa masyarakat modern diberi ciri oleh perkembangan pengetahuan baru, kapasitas
untuk mengerti bahasa alam dan menerapkannya bagi kesejahteraan manusia.
Para cendekiawan
Indonesia pada umumnya mempunyai pendapat yang
sama bahwa modernisasi di Indonesia merupakan proses pergeseran dari
masyarakat kebudayaan agraris pedesaan ke masyarakat kebudayaan industri
perkotaan. Mereka sama-sama berpendapat bahwa makna modern tidak dapat
diartikan sebagai kebalikan dari tradisional dan bahwa apa yang berbau
tradisional tidak selalu berarti buruk.
Persoalan modernisasi adalah masalah kebahagiaan.
Kenyataan menunjukkan bahwa dalam upaya mencapai kebahagiaan masyarakat,
terjadi pertarungan antara kelompok tertentu dengan selera tertentu di satu
pihak dan kelompok lain yang mempunyai selera lain di lain pihak. Masing-masing
berusaha menciptakan masyarakat yang sesuai dengan seleranya sendiri-sendiri.
Ahli-ahli ekonomi
beranggapan bahwa ekonomi adalah yang lebih penting dari segalanya. Modernisasi
bagi kelompok ini adalah modernisasi ekonomi. ItPara agamawan menganggap agama
lebih penting daripada yang lain. Kelompok ini bersedia berkelahi, bahkan
kalau perlu berperang, jika agama mereka ditindas.
Orang-orang politik
mengklaim "politik sebagai panglima". Kelompok ini menganggap politik
mahapenting karena segalanya ditentukan oleh politik. Pentingnya konsep
modernisasi ialah untuk mencegah terjadinya pertarungan antara kelompok, yang
satu dengan yang lainnya akibat rasa diri paling penting juga untuk menjaga
jangan sampai terjadi benturan-benturan antara nilai yang satu dan nilai
lainnya.
Konsep modernisasi
dapat menunjukkan jalan ke arah terintegrasinya semua kelompok dalam
masyarakat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan memberikan petunjuk
nilai-nilai mana yang harus dipertahankan, mana yang di harus dikembangkan,
mana yang harus diubah.
Seperti pembangunan, modernisasi juga adalah
suatu proses dengan dimensi, faktor, aspek, dan faset yang begitu banyak dan
rumit, bisa menyebabkan pelaksanaannya tidak selancar yang diharapkan. Dan
rumitnya modernisasi di ndonesia disebabkan oleh subjek dan objeknya adalah
manusia-manusia pluralis heterogen, terdiri atas suku-suku bangsa dengan
nilai-nilai budaya yang berbeda satu sama lain kendatipun dipersatukan oleh
Pancasila.
Heterogenitas tersebut
menimbulkan kepekaan agama, golongan, dan lain-lain yang sewaktu-waktu dapat
mengancam kelestarian bangsa, bangsa Indonesia yang diperjuangkan begitu lama
dengan pengorbanan yang begitu banyak.
Prof. Dr.
Kuntjaraningrat dalam karyanya yang berjudul Modernisasi Bukan Westernisasi
menyatakan bahwa modernisasi dapat dilaksanakan dengan, memberikan contoh,
persuasi, penerangan, pendidikan, dan sistem perangsang.
Dalam pada itu, Alex
Inkeles dalam karyanya, "The Modernization of Man", mengatakan bahwa
ciri manusia modern terdiri atas dua hal: internal dan eksternal. Yang pertama
meliputi sikap, nilai, dan perasaan, yang kedua menyangkut lingkungan. Dalam
hubungan ini ia menyatakan bahwa komunikasi massa merupakan faktor yang sangat
berpengaruh.
Teknologi elektronik
yang semakin maju dan berkembang telah menyebabkan dunia semakin kecil. Pesan
komunikasi yang lalu tidak mungkin disampaikan ke suatu tempat yang jaraknya
jauh, kini dengan radio dan televisi melalui satelit komunikasi dapat sampai
dalam ukuran detik. Kita terpukau oleh produk Revolusi Elektronika itu, lupa
bahwa ia merusak nilai-nilai yang membina dan mempertahankan kelestarian
bangsa.
B. Modernisasir dan Kelestarian Bangsa
Istilah kelestarian dan
istilah bangsa sudah jelas dan gamblang artinya. Yang perlu diberi penegasan
ialah kalau kedua istilah itu digabungkan hingga menjadi satu istilah.
Apa makna kelestarian
bangsa itu? Ini harus jelas dulu dan kemudian menjadi mapan sebab modernisasi
harus selaras dengan kelestarian bangsa. Kalau kelestarian bangsa itu kabur
sehingga kemudian menjadi goyah, maka pelaksanaan modernisasi akan menjumpai
berbagai problem: menghamburkan tenaga, pikiran, waktu, dan biaya.
Berdasarkan hal di
atas, kelestarian bangsa memerlukan suatu konsep. Dalam hubungan ini tepat
apabila konsep Ketahanan Nasional dari ABRI dijadikan konsep kelestarian
bangsa, setidak-tidaknya dijadikan pola dengan mengambil unsur-unsur
daripadanya. Tampaknya makna Ketahanan Nasional identik dengan makna
kelestarian bangsa.
Lemhanas merumuskan
Ketahanan Nasional sebagai: "Kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan
dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan Kekuatan Nasional,
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan ancaman Bari dalam dan
luar, yang langsung atau tidak langsung membahayakan kehidupan bangsa dan membahayakan
perjuangan mengejar Tujuan Nasional."
Rumusan Ketahanan
Nasional meliputi empat pertanda. Meskipun demikian, keempat pertanda ini
merupakan suatu kebulatan dan saling berhubungan (bergantung). Keempat
pertanda tersebut adalah:
a. Kepribadian Nasional (Identitas
Nasional)
b. Persatuan dan Kesatuan Nasional
c. Kemampuan Nasional
d. Disiplin Nasional
Kepribadian Nasional
dapat dijabarkan sebagai:
a. keseluruhan sikap, tingkah laku, dan
perbuatan bangsa Indonesia yang merupakan ciri-ciri khusus
(mental-spiritual-fisik-material) yang membedakannya dengan bangsa-bangsa
lain;
b. pencerminan kebudayaan Indonesia yang
diukur dari keseluruhan cipta, cita, rasa, karsa, dan karyan a an bersendikan
Pancasila yang
c. nilai-nilai yang meliputi:
1) Kesadaran bangsa Indonesia
2) Kebanggaan akan tradisi dan sejarah
bangsanya,
3) Kesediaan mengabdi dan berkorban untuk
bangsa dan negara,
4) Perasaan senasib dan sepenanggungan
dengan sesama warga bangsa Indonesia.
Pertanda yang kedua,
yakni Pessatuan dan Kesatuan Nasional, berarti:
Suasana prsatuan yang ditandai oleh adanya
kehidupan yang rukun dan damai, bebas dari segala perselisihan;
Suasana kesatuan yang ditandai oleh adanya
ikatan yang kokoh di antara para anggota masyarakat, berwujud loyalitas,
kebanggaan, saling pengertian, dan kerja sama.
Kemampuan Nasional
sebagai pertanda ketiga dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kemampuan Nasional adalah suatu kondisi,
baik mental-spiritual maupun fisik-material, yang dimiliki oleh bangsa sebagai
sarana dan syarat untuk mencapai, mempertahankan, dan memelihara tujuan
nasional.
b. Kemampuan Nasional pada dasarnya terdiri
atas dua unsur, yakni:
1) perasaan Jaya mampu,
2) kemampuan yangyata.
Perwujudan kedua unsur
ini merupakan nilai dan ketangkasan juang yang meliputi segala aspek kehidupan.
Kemampuan di peroleh ada taraf pertama
melalui pendidikan kursus latihan yang kemudian dikembangkan d«lam praktek
sehingga mewujudkan hasil yang nyata.
Pertanda yang terakhir,
yakni Disiplin Nasional, berarti:
a. Pernyataan sikap mental bangsa yang
melahirkan persesuaian antara tingkah laku dan perbuatan dengan kaidah-kaidah
yang berlaku bags bangsa dan negara dengan dilandasi oleh keikhlasannya,
b. Wujud kesadaran berbangsa dan bernegara
yang menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap negara dan bangsa.
Konsep Ketahanan
Nasional dengan keempat pertanda tersebut di atas mengandung unsur-unsur yang
dapat dijadikan unsur-unsur bagi konsep-konsep kelestarian bangsa. Konse
kelestarian bangsa perlu pengesahan secara resmi oleh pemerintah dan diumumkan
secara luas sehingga segala kegiatan dalam hubungan pemerintah dan dengan hubungannya dengan
modernisasi terarahkkan kepadanya.
Demikianlah pentingnya
keselarasan antara konsep modernisasi dan konsep kelestarian bangsa bagi rakyat
Indonesia yang tengah menggiatkan diri dari dalam pembangunan nasional Pelita
demi Pelita. Dengan adanya konsep tersebut. teknologi elektroik, terutama
teknologi komunikasi elektronik di satu pihak tidak akan menimbulkan dampak
negatif pada masyarakat; di lain pihak dapat dimanfaatkan bagi kemajuan bangsa
yang diidam-idamkan sejak kemerdekaan diproklamasikan, bahkan sejak zaman
penjajahan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modern adalah berasal
dari kata latin “modernus” yang secara harfiyah berarti mutakhir atau “baru
saja”, yang dapat diartikan pula “tidak kuno” atau “tidak tradisional”. Adapun
kelestarian dan istilah bangsa sudah jelas dan gamblang artinya, yang perlu
diberi penegasan ialah kalau kedua istilah itu digabungkan hingga menjadi satu istilah.
Demikianlah bahwa
pentingnya keseluruhan antara konsep modernisasi dan konsep kelestarian bangsa
bagi rakyat Indonesia yang tengah menggiatkan
diri dalam pembangunan nasional pelita demi pelita. Dengan adanya konsep
tersebut terknologi elektronik, terutama
terknologi komunikasi elektronik disatu pihak, tidak akan menimbulkan
dampak negative pada masyarakat, dipihak
lain dapat dimanfaatkan bagi kemajuan bangsa yang diidam-idamkan sejak
kemerdekaan diproklamasikan, bahkan sejak zaman penjajahan.
B. Saran
Saya menyadari makalah
ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, maupun dari penyampaian,
harapan saya kepada semua pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran kepada
saya dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Hendy, Onong Uchjana.
Ilmu Komunikasi. 1984. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. Ilmu
Komunikasi suatu Pengantar. 2007. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Posting Komentar